LAPORAN
HASIL WORKSHOP PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN
TEMATIK GURU RA/MI SE-JAWA TIMUR
DI
HOTEL YUSRO JOMBANG
21-23
JUNI 2012
OLEH
: IMAM BUKHORI, S.Pd.I (PESERTA KAB. MOJOKERTO)
A. Latar
Belakang Pembelajaran Tematik
1.
Peserta didik kelas satu, dua, dan tiga berada pada
rentangan usia dini yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan
(holistik) sehingga pembelajarannya masih bergantung kepada objek-objek konkrit
dan pengalaman yang dialaminya
2.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD kelas I – III yang terpisah untuk setiap mata
pelajaran, akan menyebabkan kurang mengembangkan anak untuk berpikir holistik
B. Konsep
Pembelajaran Tematik
Pada dasarnya Pembelajaran Tematik
adalah penerapan dan pembelajaran terpadu, maka dari itu agar kita tidak
kebingungan untuk mempelajari Pembelajaran Tematik, kita terlebih dahulu akan
membahas Pembelajaran Terpadu, Pembelajaran Terpadu sebagai suatu konsep dapat
dikatakan sebagai suatu pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa
bidang studi untuk memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.
Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran terpadu, anak akan memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari itu melalui pengamatan langsung dan
menghubungkan dengan konsep lain yang mereka pahami. (Ujang Sukandi, dkk. 2001
dalam Triyanto : 2007). Penggabungan
beberapa bidang studi disini bukanlah menyajikan materi satu persatu pada
setiap mata pelajaran, akan tetapi menyajikan beberapa bidang studi secara
bersamaan tanpa kelihatan peralihan dari bidang studi ke bidang studi yang lain.
Maka dari itu dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu adalah memalui ekplorasi
topik. Dalam eksplorasi topik diangkatlah suatu tema tertentu. Kegiatan
pembelajaran diawali melalui pembahasan seputar tema yang menarik di sekitar
peserta didik, baru kemudian dikembangkan kepada konsep-konsep yang lebih luas.
Pembelajaran
tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema sebagai pengikat bidang
studi-bidang studi yang lain, tema di sini adalah berfungsi sebagai alat untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang akan diajarkan. bukan materi yang akan
diajarkan.
Sehingga
seorang anak belajar tentang semut bukan berarti anak belajar tentang semut
yang identik dengan bidang studi IPA akan tetapi dengan menggunakan media semut
anak akan belajar bidang bahasa,
Kognitis, dan Psikomotorik.
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan
tema sebagai pengait beberapa kegiatan sehingga akan memberikan pengalaman
bermakna terhadap anak sesuai dengan indikator yang diharapkan dalam
pembelajaran. Kita semua tahu bahwa pengalaman yang bermakna akan melekat lebih
lama dalam benak seorang anak, dari pada penjelalasan yang bertele-tele.
Ciri-ciri pembelajaran tematik
1. Pengalaman
dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan
anak usia sd
2. Kegiatan
yang dipilih dalam pembelajaran tematik sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
3. Kegiatan
belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama
4. Membantu
mengembangkan keterampilan berfikir siswa,
5. Menyajikan
kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering
ditemui siswa dilingkungannya dan
6. Mengembangkan
keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi dan
tanggap terhadap gagasan orang lain.
Keuntungan dari pembelajaran tematik adalah
-
Dengan menggabungkan beberapa KD dan
indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang
tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
-
Siswa
mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran
lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan
tujuan akhir,
-
Pembelajaran
menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi
yang tidak terpecah-pecah.
-
Dengan
adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik
dan meningkat,
C. Menerapkan Pembelajaran Tematik dalam Dunia
Madrasah Ibtidaiyah
Dalam
menerapkan pembelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah banyak sekali guru yang
merasa kebingungan, binging bagaimana memulai pembelajaran Tematik, bingung
bagaimana cara menggabungkan mata pelajaran apakah harus semua digabungkan
padahal kebanyakan Madrasai Ibtidaiyah belum menerapkan guru kelas, bingung bagaimana mengatur jadwal
pelajarannya, ada yang binggung
bagaimana cara mengevalusinya padahal disetiap akhir semester pasti akan ada
ulangan umum akhir semester apakah tidak akan membuat siswa bingung untuk
belajar, membuat orang tua kebingungan apa yang harus disiapkan untuk membantu
belajar anaknya. Berangkat dari permasalah tersebut disini saya akan menguraikannya
berdasarkan pemahaman yang saya dapat dari workshop Pembalajaran Tematik yang
saya ikuti.
a)
Langkah-langkah
Pembelajaran Tematik
1)
Menetapkan MP
yang akan dipadukan
2)
Mempelajari
SK/KD dan indikator pada kelas dan semester yang sama setiap MP
3)
Menetapkan
Tema pemersatu
4)
Pemetaaan
keterhubungan KD setiap MP dengan tema pemersatu
5)
Menyusun
silabus dengan mengaitkan topik dan KD setiap MP
6)
Menyusun RPP
1)
Menetapkan
MP yang akan dipadukan
Banyak orang berfikir kalau kita melaksanakan
pembelajaran tematik kita harus memadukan semua mapel yang ada, karena para
guru mengetahui dari beberapa buku tematik semua mapel dipadukan, dari semua
Silabus Maupun RPP yang kita dapat semua mapel dipadukan. Padahal dalam
mempraktekkan pembelajaran tematik kita tidak harus memadukan semua MP. Kita
dapat memadukan beberapa MP yang hanya kita ampu saja.
Contohnya : BHS. Indonesia, PKn, dan Matematika.
IPA, IPS, dan
Matematika
BHS. Arab,
Al-Qur’an Hadist, dan Aqidah Akhlak
SKI, Fiqih,
dan Al-Qur’an Hadist.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam menggabungkan beberapa mapel melalui
pembelajaran tematik diantaranya sebagai berikut :
·
Mengabungkan
minimal dua mapel untuk diajarkan secara
tematik, sehingga tidak pelu memaksanak untuk mengabunggkan sebanyak mungkin mapel.
Hal ini dilakukan untuk memudahkan guru dalam mengelola pembelajaran, agar
pelaksanaannya sesuai dengan tujuannya yaitu terjadi konsep antar mapel
2)
Mempelajari
SK/KD dan indikator pada kelas dan semester yang sama setiap MP
Setelah Kita Mendapatkan Mapel yang kita akan padukan maka langkah
selanjutnya adalah Mempelajari SK / KD
dan indikator pada kelas dan semester
yang sama setiap mapel agar kita bisa mengetahui karakteristik SK / KD dan
relevansi antar SK dan KD
3)
Menetapkan
Tema pemersatu
Dalam mementapkan tema pemersatu kita tidak harus
mengikuti tema-tema yang ada di buku maupun literatur, kita bisa membuat tema
sendiri, Seperti : Peristiwa, Hari-hari bersejarah. Kegiatan Sehari-hari,
Permainan, Maulid Nabi, Isra Mi’raj dst.
4)
Pemetaaan
keterhubungan KD setiap MP dengan tema pemersatu
adalah kita harus membuat Pemetaan keterhubungan SK
dan KD kedalam Tema. Caranya adalah dari
ketiga mapel yang kita pilih kita salin SK dan KD kedalam tabel dibawah ini dan
kita lihat keterhubungannya masuk kedalam tema mana :
Pemetaan Keterhubungan KD dan Indikator
ke dalam Tema
Mata Pelajaran
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Tema
|
Diri Sendiri
|
Hari Libur
|
Maulid Nabi
|
Trans-portasi
|
Dst.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Perlu diingat ketika dalam memetakan keterhubungan
SK dan KD, kita menemukan ada KD yang tidak bisa di padukan kita tidak boleh
memaksakannya untuk dipadukan, akan tetapi kita bisa mengalokasikan waktu untuk
KD tersebut untuk di Sajikan tersendiri tanpa harus di buat dipadukan dalam Pembelajaran
Tematik.
Beberapa alternatif yang dapat dilakukan dalam
Pemetaan SK / KD adalah
·
Mengambil satu
KD dari masing-masing mapel (yang dapat dikaitkan) untuk dijaringkan dengan
suatu tema.
·
Mengambil satu
KD dari masing-masing mapel, namun hanya beberpa indikator saja pada KD
tersebut yang dijaringkan dengan suatu tema. Namun jangan khawatir bagaimana
dengan indikator-indikator yang tidak kita ambil. Indikator yang tidak kita
ambil dapat dikaitkan dengan tema lain yang telah kita buat. Artinya kita tetap
akan menyajikan seluruh SK/KD dan Indikotor dalam seluruh pertemuan.
5)
Menyusun
Jaring Tema
Untuk memudahkan kita dalam mengetahui keterikatan
SK dan KD dalam suatu tema maka kita buat jaring tema. Dengan adanya jaring
tema ini akan terlihat kaitan antara tema yang dipilih dengan KD dari beberapa
mapel yang disatukan
6)
Menyusun
silabus dengan mengaitkan topik dan KD setiap MP
Langkah
selanjutnya adalah, menyusun silabus sesuai dengan tema yang telah kita
petakan, dalam membuat silabus kita perlu membuat alur bahwasannya tema yang
berisi materi yang lebih mudah atau dasar harus disajaikan dalam pertemuan yang
lebih dulu. Pada Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan
Standar Nasional Pendidikan (BNSP) komponen dari silabus meliputi : Identias
mata pelajaran atau tema, SK, KD, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran,
idikator pencapaian kompetensi, penilaian Alokasi Waktu dan Sumber belajar
Format Silabus
Pembelajaran Tematik
Tema :
..............................
Subtema : ...............................
SK :
...............................
Matapelajaran
|
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
Kegiatan
Belajar
|
Sarana
/sumber
|
Penilaian
|
Alokasi
Waktu
|
Bentuk
|
Teknik
|
Pendidikan Kewarganegaraan
|
|
|
|
|
|
|
|
Bahasa Indonesia
|
|
|
|
|
|
|
|
Matematika
|
|
|
|
|
|
|
|
IPA
|
|
|
|
|
|
|
|
IPS
|
|
|
|
|
|
|
|
SBK
|
|
|
|
|
|
|
|
Penjaskes
|
|
|
|
|
|
|
|
Tema : Kebiasaan Sehari-hari
Sub Tema : Bangun Pagi
Mata
Pelajaran
|
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
Kegiatan
Belajar
|
Sarana
/ Sumber
|
Penilaian
|
Bentuk
|
Teknik
|
Bahasa
Indonesia
Berbicara
|
2. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan
pengalaman secara lisan melalui kegiatan bertanya, bercerita dan deklamasi
|
3.1 Mengungkapkan
pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan melalui kegiatan bertanya,
bercerita dan deklamasi
|
-
Membaca lancar isi teks pendek 10
sampai dengan 15 kalimat
-
Menulis contoh kegiatan sehari-hari
yang berkaitan dengan hubungan saling tolong menolong di rumah dan sekolah
|
-
Membaca teks Pendek (10-15 kalimat)
yang berisi kegiatan sehari-hari dari seorang anak (yang hidup rukun dan
saling tolong menolong) dengan urutan waktu tertentu
-
Menyimpulkan isi teks pendek dengan
kalimat sendiri
|
1.
Buku Teks Bahasa Indonesia
2.
Buku Teks Matematika
3.
Buku Teks Kewarganegaraan
4.
Model Jam
5.
Teks Pendek antara 10 sampai dengan 15
kalimat
|
Unjuk
Kerja saat membaca dan menulis
|
Intrumen
Penilaian
|
Kewarganegaraan
|
-
Membiasakan hidup gotong royong
|
1.2 Melaksanakan
hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong di rumah dan di sekolah di
rumah dan di sekolah (Kewarganegaraan)
-
|
-
Menuliskan contoh kegiatan sehari-hari
yang berkaitan dengan hubungan saling tolong menolong di rumah dan sekolah
|
-
Membahas Pengertian hidup rukun dan
manfaat tolong menolong dalam suatu keluarga di rumah dan antar teman di
sekolah
-
Mendata kegiatan peserta didik
sehari-hari yang berkaitan dengan adanya hubungan saling tolong menolong baik
dirumah maupun di sekolah
|
|
Unjuk
Kerja saat membaca dan menulis
|
|
Matematika
Geometri
dan pengukuran
|
1.
Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan
berat dalam pemecahaan
|
2.1 Menggunakan
alat ukur waktu dengan satuan jam (Matematika)
|
-
Membaca waktu yang ditunjukkan oleh
jarum jam
-
Menulis waktu yang ditunjukkan oleh
jarum jam
|
Mengenal
pengukuran waktu dengan satuan jam dari kegiatan sehari-hari seorang anak
mulai bangun tidur sampai tidur kembali dengan menggunakan model jam
Mengenal
cara menuliskan waktu yang ditunjukkan jarum jam (satuan jam)
Mengisi
lembar tugas (LT) yang berisi kegiatan anak sehari-hari
|
|
Unjuk
Kerja saat membaca dan menulis
|
|
7)
Menyusun RPP
RPP merupakan Urian
dari silabu yang telah disusun Sebelumnya. Menurut Standar Proses, pada
dasarnya RPP memuat komponen-komponen :
1) identitas
mata pelajaran (nama mata pelajaran yang akan dipadukan, kelas semester,
alokasi waktu dan tema yang dipilih),
2) SK
dari beberapa mapel yang dipadukan,
3) KD
dan indikator dari beberapa mapel yang dipadukan,
4) tujuan
pembelajaran,
5) materi
ajar/pokok yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi,
6) metode/strategi
pembelajaran
7) langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang terdiri dari pembuka, kegiatan inti,
8) dan
penutup,
9) alat/bahan/sumber
belajar,
10) penilaian.
Berikut
ini diberikan contoh RPP yang bisa dijadikan bahan belajar.
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Madrasah :
Mata Pelajaran : 1. Bahasa Indonesia
2. Kewarganegaraan
3. Matematika
Tema : Kegiatan sehari-hari
Kelas/semester : II/1
Alokasi Waktu : 8 x 35 menit (2 kali
pertemuan)
A.
Standar
Kompetensi
Bahasa Indonesia :
Berbicara
2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
pengalaman secara lisan melalui kegiatan bertanya, bercerita, dan deklamasi
Kewarganegaraan
Membiasakan hidup
gotong royong
Matematika
: Geometri dan Pengukuran
2. Menggunakan
pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah
B.
Kompetensi
Dasar
1.1.Mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman
secara lisan melalui kegiatan bertanya, bercerita dan deklamasi
1.2.Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong
menolong di rumah dan di sekolah di rumah dan di sekolah (Kewarganegaraan)
1.1. Menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam
(Matematika)
C.
Indokator
Pembelajaran
-
Membaca
lancar isi teks pendek 10 sampai dengan 15 kalimat
-
Menulis
contoh kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan hubungan saling tolong
menolong di rumah dan sekolah
-
Menuliskan
contoh kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan hubungan saling tolong
menolong di rumah dan sekolah
-
Membaca
waktu yang ditunjukkan oleh jarum jam
-
Menulis
waktu yang ditunjukkan oleh jarum jam
D.
Tujuan
Pembelajaran
1.
Peserta
didik dapat membaca lancar teks pendek yang berisi 10 sampai dengan 15 kalimat
dengan lafal dan intonasi yang benar.
2.
Menuliskan
isi teks pendek dengan kalimat sendiri
3.
Peserta
didik dapat menuliskan contoh kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan
hubungan saling tolong menolong di rumah.
4.
Peserta
didik dapat menuliskan contoh kegiatan sehari-hari yang berkaitan denan
hubungan saling tolong menolong di sekolah
5.
Peserta
didik dapat membaca waktu yang ditujukan jarum jam yang berhubungan dengan
kegiatan sehari-hari
6.
Peserta
didik dapat menuliskan waktu yang ditunjukkan jarum jam yang berhubungan dengan
kegiatan sehari-hari
E.
Materi
Ajar
1.
Membaca
lancar dan menyimpulkan isi teks pendek (10-15 Kalimat)
2.
Hidup
rukun dan tolong menolong
3.
Pengukuran
waktu dan satuan jam
F.
Metode
pembelajaran : Ceramah, Pemberian tugas, tanya jawab, Praktek
G.
Kegaitan
Pembelajaran
1.
Pembukaan
a.
Besama-sama
menyanyikan lagu bangun tidur
b.
Pemberian
motivasi dengan tanya jawab
c.
Guru memberi pujian bila jawaban peserta didik
benar dan memberikan semangat atau nasehat bila peserta didik menjawab salah
atau bangun kesiangan
d.
Guru
menyanyakan Kegaitan setelah bangun tidur dan kegiatan sehari-hari
2.
Kegiatan
inti
a.
Guru
memasang chart yang berisi kegiatan sehari-hari seorang anak lengkap dengan
waktu pelaksanaan kegiatan. Dan membahasnya bersama peserta didk
b.
Guru
menegaskan cara membaca jarum jam yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari
seorang anak
c.
Guru menjelaskan cara menulis dan membaca waktu
yang ditunjukkan oleh jarum jam.
3.
Penutup
a.
Peserta
didik mengerjakan Lembar tugas yang berisi kegiatan sehari-hari seorang anak
sesuai jarum jam
b.
Guru
menegaskan cara membaca jarum jam yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari
seroang anak.
c.
Guru
memberikan PR yang berkaitan dengan waktu dan manfaat hidup rukun, saling
tolong-menolong dalam keseharian anak.
H.
Penilaian
1.
Unjuk
kerja peserta didik saat membaca teks pendek
Format
Penilaian Ujuk Kerja Membaca Teks Pendek
NO
|
Nama Peserta didik
|
Aspek yang dinilai
|
Kriteria Penilaian
|
Kebenaran Membaca
|
Kelancara Membaca
|
Intonsasi
|
Lafal
|
Nilai yang dicapai
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
Hasil
Kerja Peserta didik dalam bentuk tulisan simpulan isi teks dengan kalimat
sendiri
NO
|
Nama Peserta didik
|
Aspek yang dinilai
|
Kriteria Penilaian
|
Tulisan terbaca
|
Tulisan Bagus
|
Kalimat runtut
|
Kesimpulan benar
|
Total Nilai
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I.
Alat
dan sumber belajar
1.
Buku
teks Bahasa Indonesia
2.
Buku
Teks Matematika
3.
Buku
Teks Kewarganegaraan
4.
Model
Jam
5.
Teks
Pendek antara 10 sampai dengan 15 kalimat
Lembar bacaan
Kegiatan sehari-hari
Dinda
bangun tidur pukul 05.00
Setiap
pagi dinda menolong ibu merapikan tempat tidur
Dinda
membantu menyiapkan makan pagi
Pukul
06.00 dinda mandi dan tidak lupa menggosok
gigi
Dinda
memakai pakaian sendiri
Di
meja makan. Makanan sudah tersedia
Dinda
makan pagi bersama ayah dan ibu
Sekarang
dinda siap kesekolah diantar ayah
Sekolah
dimulai pukul 07.00
Bila
istirahat. Dinda dan temannya saling membagi bekalnya.
Mereka
sangat akrab dan saling membantu
Lembar
Tugas
Nama
: ................
Kelas
/ Semester : II/I
Alokasi
Waktu : 20 Menit
Tulislah Waktu yang
ditunjukkan oleh jarum jam di bawah ini
Pukul
................ WIB
Dinda
Bangun Pagi
D. Pengaturan
Jadwal Pelajaran dalam Pembelajaran Tematik
Untuk memudahkan pembelajaran tematik
terutama dalam pengaturan jadwal pelajaran. Maka perlu kiranya guru memahami
bahwa kita tidak harus terpaku pada pada jadwal yang telah disajikan, contohnya
Matematika Hari kamis dan Jum’at, Bahasa
Indonesia Hari Sabtu dan Senin, dan PKn Hari Rabu. berarti kita mengajarkan
hari Kamis dan Jum’at Tema Matematika, Hari Sabtu dan Senin Tema yang
berhubungan dengan Bahasa Indonesia, dan Rabu tema yang beruhubungan dengan Pkn,
akan tetapi yang benar adalah kita bagi pembelajaran tersebut menjadi
pertemuan. Sebab adakalanya waktu yang
digunakan untuk satu tema dalam pemebalajaran tematik hanya satu hari. Tapi ada
yang memerlukan waktu beberapa hari, bahkan ada pula yang sampai satu atau dua
minggu. Contohnya Tema Kegiatan Sehari-hari dengan Mapel Bahasa Indonesia,
Kewarganegaraan dan Matematika. Maka ketika Jadwal Bahasa Indonesia Hari Senin,
digunakan pertemuan ke-1, dan Hari Rabu Pertemuan ke-2 dan Kamis Pertemuan Ke-3
dan Hari Jum’at Pertemuan Ke-3 dst. Berikut contohnya :
|
Kelas II
|
(30 JAM PELAJARAN)
|
|
|
|
|
JAM
|
WAKTU
|
SENIN
|
SELASA
|
RABU
|
KAMIS
|
JUM'AT
|
SABTU
|
1
|
07.00 - 07.35
|
Bhs.Inggris
|
Aqidah
|
Fiqih
|
Qurdis
|
Bhs.Jawa
|
Penjaskes
|
2
|
07.35 - 08.10
|
Bhs.Inggris
|
Aqidah
|
Fiqih
|
Qurdis
|
Bhs.Jawa
|
Penjaskes
|
3
|
08.10 - 08.45
|
Bhs.Indonesia
|
IPS
|
PKn
|
Matematika
|
Matematika
|
Bhs.Indonesia
|
|
08.45 - 09.15
|
ISTIRAHAT
|
ISTIRAHAT
|
4
|
09.15 - 09.50
|
Bhs.Indonesia
|
IPS
|
PKn
|
Matematika
|
Matematika
|
Bhs.Indonesia
|
5
|
09.50 - 10.25
|
Senbutket
|
IPA
|
Senbutket
|
IPA
|
Matematika
|
Bhs.Indonesia
|
Pembelajaran
dengan Tematik
|
Kelas II
|
(30 JAM PELAJARAN)
|
|
|
|
|
JAM
|
WAKTU
|
SENIN
|
SELASA
|
RABU
|
KAMIS
|
JUM'AT
|
SABTU
|
1
|
07.00 - 07.35
|
Bhs.Inggris
|
Aqidah
|
Fiqih
|
Qurdis
|
Bhs.Jawa
|
Penjaskes
|
2
|
07.35 - 08.10
|
Bhs.Inggris
|
Aqidah
|
Fiqih
|
Qurdis
|
Bhs.Jawa
|
Penjaskes
|
3
|
08.10 - 08.45
|
Tematik
P. 1
|
IPS
|
Tematik
P.2
|
Tematik
P.3
|
Tematik
P4
|
Tematik
P 5
|
|
08.45 - 09.15
|
ISTIRAHAT
|
ISTIRAHAT
|
4
|
09.15 - 09.50
|
Tematik
P. 1
|
IPS
|
Tematik
P.2
|
Tematik
P.3
|
Tematik
P 4
|
Tematik
p 5
|
5
|
09.50 - 10.25
|
Senbutket
|
IPA
|
Senbutket
|
IPA
|
Tematik
P 4
|
Tematik
P 5
|
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pembelajaran Tematik ini adalah buku paket per mapel yang dimiliki siswa
adalah sebagai referensi bukan sebagai alat pembelajaran artinya didalam kelas
kita tidak lagi menggunakan buku mata pelajaran, akan tetapi kita menggunakan
alat pembelajaran berupa lembar Kerja (LK) yang telah disusun oleh guru, dan
yang isi berhubungan dengan ketiga
indikator mapel tersebut.
E. Penilaian
Dalam Pembelajaran Tematik
Seperti yang kita ketahui bahwa untuk
melakukan pembelajaran tematik, guru harus menyusun silabus tematik berdasarkan
jarik tema yang telah dinyatakan bahwa silabus yang dikeluargak oleh BSNP
dinyatakan bahwa silabus yang dibuat oleh guru atau kelompok guru harus pula
memuat penilaian atau sistem
penilaiannya. Menurut Depdiknas penilaian dalam pembelajaran tematik adlah
usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan,
dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang
telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar. Oleh karenat
itu program (sistem) penilaian hasil belajar disusun per KD. Sebagai tolak ukur
pencapaian kompetensi. Maka guru dapat berpedoman pada indikator yang telah
dikembangkan. Karena pemeblajaran tematik merupakan pembelajaran yang mengaitkan
KD dari beberapa mapel. Oleh sepab itu guru yang mengelola pembelajaran tematik
juga harus menyiapkan perangkat penilaian dari beberapa KD yang berpedoman pada
indikator yang telah dikembangkan dari KD berbagai mapel tersebut.
Pada pembelajaran tematik, penialaian
bertujuan untuk mengkaji ketercapaian KD dan Indikator dari semua mapel yang
terdapat dalam tema tersebut. Dengan demikian penilaian tidak lagi terpadu
melalui tema, melainkan sudah terpisah-pisah sesuai dengan KD dan indikator
dari masing-masing mata pelajaran. Dengan kata lain kerena pembelajaran tematik
terdiri dari beberapa mapel maka penialain yang dilakukan harus mencerminkan
kemampuan peserta didik dari beberapa mapel yang dipadukan, sehingga nilai
akhir pada Laporan (raport) dikembalikan pada kompetensi mapel yang terdapat
pada struktur kurikulum MI, kelas I, II, dan II yaitu Meliputi, Al-Qur’an
Hadist, Fiqih, Aqidah Akhlak, SKI, Bahasa Arab, Pendidikan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, seni Budaya dan Keterampilan, Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Serta Muatan Lokal.
F. Kesimpulan
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang
menggunakan tema sebagai pengikat bidang studi-bidang studi yang lain, tema di
sini adalah berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan
diajarkan. bukan materi yang akan diajarkan.
Sehingga seorang anak belajar tentang semut bukan
berarti anak belajar tentang semut yang identik dengan bidang studi IPA akan
tetapi dengan menggunakan media semut anak akan belajar bidang bahasa, Kognitis, dan Psikomotorik.
Pembelejaran tematik bukanlah Proses pembelajaran yang mengajarkan materi
perindikator secara bergantian, akan Pembelajaran tematik adalah Pembelajaran
yang mengajarkan semua indikator dalam satu pembahasan sehingga tidak tampak
adanya sekat antara mapel satu dengan mapel yang lain, bisa diumpamakan seperti
jus yang perpaduannya menjadi satu rasa baru yang MIX, bukan menjadi es buah
yang masih terkotak-kota.
Dalam memadukan mata pelajaran kita tidak harus
memadukan seluruh mapel yang ada pada kelas tersebut, tetapi kita bisa
memadukan mapel yang kita ampu saja. Sehingga tujuan dari pelaksanaan
pembelajaran tematik bisa dilakukan. Dalam mementapkan tema pemersatu kita
tidak harus mengikuti tema-tema yang ada di buku maupun literatur, kita bisa
membuat tema sendiri, Seperti : Peristiwa, Hari-hari bersejarah. Kegiatan
Sehari-hari, Permainan, Maulid Nabi, Isra Mi’raj dst. Dan untuk melaksanakan
penilaian dalam pembelajaran tematik, kita harus lepas dari tema artinya soal
yang dibuat tetap mengacu pada indikator yang ada dalam tema tersebut, sebagai
contoh soal 1 s/d 10, maka soal 1 s/d 3
adalah indikator mapel Bahasa indonesia, soal 4 s/d 6 adalah indikator mapel PKn, dan soal 7 s/d
10 adalah indikator mapel matematika, sehingga hasil penilaian tersebut bila
kita masukkan kedalam analisis penilaian, nantinya bisa dipilah-pilah dan
dijadikan satu dalam kelompok mapelnya. Sehingga kita tidak akan kesulitan
untuk memasukkan kedalam raport.
Jombang 23 Juni 2012
Peserta
Imam
Bukhori, S.Pd.I