Sabtu, 16 Maret 2013

Peran Guru TIK Dalam Kurikulum 2013


Peran Guru TIK  Dalam Kurikulum 2013

SOLO (KRjogja.com) - Meski dalam kurikulum 2013 tidak ada lagi mata pelajaran Teknologi Informatika dan Komputer (TIK), bukan gurunya akan menganggur. Guru TIK tetap akan memiliki peran penting. Mereka bisa dimasukkan dalam Pusat Teknologi Pendidikan yang ada di sekolah untuk membantu guru dalam mempersiapkan materi ajar.

"Jadi guru TIK tetap akan berperan dalam kurikulum 2013," jelas Dr Haris Iskandar, Direktur Pembinaan SMA Direktorat Jendral Pendidikan Menengah kepada wartawan di FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sabtu (16/3). Persoalannya, bagaimana agar mereka tetap mendapatkan tunjangan sertifikasi, sekarang tengah dipikirkan.

Haris Iskandar menyadari belum seluruh guru mampu menyiapkan materi ajar dengan secara multi media. Padahal kurikulum 2013 adalah kurikulum teknologi yang pelaksanaan banyak mengandalkan kerja tim. Terkait dengan itu ia ingin menempatkan para guru TIK dalam sebuah wadah yang diberi nama Pusat Teknologi Pendidikan yang ikut membantu para guru.

Dr Haris Iskandar datang ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk mewakili Wakil Menteri sebagai pembicara dalam seminar Pemetaandan Pengembangan Mutu Pendidikan Menyongsong Pemberlakuan Kurikulum 2013. Dijelaskan, sebelum kurikulum 2013 diterapkan lebih dulu akan dilaksanakan pelatihan bagi para guru yang dijadwalkan pada Mei-Juni.

"Pelatihan dilakukan pada masa libur sekolah, agar tidak mengganggu proses belajar mengajar. Ini sebagai kesiapan para guru," ujarnya. Yang menarik dalam kurikulum baru ini semua siswa dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) wajib mengikuti kegiaan Pramuka. Kegiatan ini menjadi wajib karena untuk pembentukan karakter siswa.-(Qom)
Sumber : http://krjogja.com/read/165229/guru-tik-tetap-berperan-dalam-kurikulum-2013.kr

1 komentar:

  1. saya berharap keberadaan TIK tetap dipertahankan, sy sedikit ragu para penggede kita berfikir cerdas, jika cerdas TIK tidak akan dikebiri begitu saja. Evaluasi lagi cara dan pola pikir yang menolak teknologi. apa kita mau dijadikan miskin turun temurun.... yang bangga jika rakyatnya bodoh.. jika bodoh mudah dibodohi.....dan dia kaya sendiri seperti Firaun yo ora son...kita di era modern bukan UKA UKA

    BalasHapus